Jangan keliru menyebut ‘sepeda’ ya, karena nama makanan khas Papua ini memang Papeda. Bahan dasarnya adalah tepung sagu, sebab pohon sagu memang banyak tumbuh di pulau cendrawasih itu.
Sagu merupakan makanan sumber karbohidrat, sehingga bisa dikatakan bahwa Papeda adalah pengganti nasi. Nilai gizinya juga tinggi.
Cara membuatnya susah-susah gampang. Namun rasa nya tidak diragukan lagi, menggugah selera. Ini karena memakan Papeda harus komplit dengan
pelengkapnya, yaitu sayur dan ikan laut serta sambal pedas.
Caranya, tepung sagu dibuat menjadi bubur dengan cara disiram dengan air mendidih. Sambil terus diaduk-aduk hingga sagu tersebut mengental, seperti membuat bubur sum-sum. Bedanya, Papeda tidak ditaruh di atas kompor.
Untuk menambah aroma, tepung sagu biasanya dibubuhi perasan jeruk nipis.
Sebagai pelengkap, Papeda segar sekali dimakan bersama sayur kangkung yang direbus atau ditumis. Ikan tongkol masak kuning dengan kuah yang banyak, berikut sambal, akan membuat selera makan makin tergugah.
Untuk yang belum biasa, mengkonsumsi Papeda akan sedikit sulit, karena teksturnya yang kenyal seperti lem, dan sulitnya menyendok bubur kenyal itu ke mulut.
Namun triknya adalah, gunakan sejenis sumpit untuk memutar dan menggulung, lantas lansung masukan ke mulut. Jangan dikunyah, namun langsung telan saja, seperti memakan bubur.
Dan dijamin Anda pasti akan ketagihan untuk kembali menikmati Papeda, yang memang menggugah selera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar